Dalam waktu dekat ini, perkumpulan Pelajar dan Mahasiswa Yogyakarta (PMPY) mengadakan Festival Bumi Reog yang bertempat di Titik Nol KM Jogja (Monumen Serangan Umum 1 Maret).
Dalam pementasan kali ini mengangkat Tema Reog Ponorogo dalam realita. Akan ada beberapa pertunjukan yang akan disuguhkan, diantaranya tari-tarian tradisional, fashion show batik, geguritan, dan beberapa pertunjukan lain. Acara puncaknya adalah tarian Reog Ponorogo.
“Festival Bumi Reog ini dirancang dan diselenggarakan dengan tujuan untuk mensosialisasikan seni Reog Ponorogo” pungkas Hamid yang menjadi ketua panitia Festival Bumi Reog. Yang memainkan kesenian tersebut masyarakat asli Ponorogo, yaitu mahasiswa dan mahasiswi yang tergabung dalam organisasi Manggolo Mudho Yogyakarta (2/10).
Hamid juga menuturkan, “kita sebagai mahasiswa Ponorogo ingin mensosialisasikan dan memberitahukan kepada semua masyarakat Yogyakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya. Bahwa ini lho, Reog Ponorogo yang asli dan dicintai semua orang”. Untuk persiapan dari panitia, sampai saat ini sudah hampir maksimal, tambahnya.
Hal senada juga di ungkapkan oleh Chamim yang menjadi wiraswara di Manggolo Mudho, “persiapan dari segi wiraswara sudah cukup baik dan cukup matang, karena kita didik oleh salah satu profesional Reog. Jadi, kita tidak sembarangan latihan. Kita punya jalan untuk wiraswara, seperti mengolah vokal”.
Dari event Festival Buni Reog ini diharapakan bisa memberikan kesan ke seluruh penonton baik dalam negeri maupun luar negeri juga.
Komentar
Posting Komentar